Profil Panti

Kepada kaum muslimin dan muslimat

Yang terhormat

Assalamu’akum Wr Wb
Sebagaimana dimaklumi bersama bahwa kami dari Yayasan Mitra Arofah yaitu yayasan bergerak dibidang sosial kemasyarakatan terutama pada saat ini kami menyantuni anak yatim dan fakir miskin yang berjumlah 36 anak asuh putra putri, pada saat ini yang baru tinggal di panti baru anak 12 putri, sisanya masih di luar panti, karena gedung panti asuhan ini baru di bangun yang berlantai 3 sehingga memungkinkan untuk ditempati / digunakan tidak hanya panti asuhan, yaitu pada sore hari ada kegiatan TPQ jumlah santrinya 85 anak ,diniyah (pelajaran agama malam ) di ikuti 25 anak dan pada setiap hari rabu ke 3
diadakan pengajian ibu ibu.
Sebagaimana dimaklumi bahwa gedung tersebut hasil dari para donatur dan para simpatisan lain sehingga gedung tersebut terwujud, tujuan pendidirian gedung tersebut tak lain adalah sebagai sarana ibadah dan melatih ketrampilan anak anak asuh dan yang lainnya. Sehingga murni gedung tersebut hanya untuk kepentingan umat Islam, pengurus yayasan sangat berkeinginan berbuat lebih banyak lagi yaitu meliputi membeli inventaris yayasan untuk keperluan anak asuh serta menambah jumlah anak asuh, menyantuni janda janda tua, orang tua (manula), gaji guru TPQ, melatih ibadah praktis, melatih generasi muda untuk ketrampilan kerja, mengadakan pondok pesantren , serta merekrut anak hafid al Qur’an dan membinanya serta membiayai kuliah, serta memberi ketrampilan kerja agar ia bisa mandiri dan selalu menghafalkan al qur’an dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari hari.
Pengurus Yayasan ingin juga mengembangkan kiprahnya yaitu mendirikan pendidikan full day scholl untuk anak SLTP dengan SPP yang murah dan gratis bagi anak yatim piatu, kesemua hasrat dan kemauan diatas sangatlah mungkin kami mengharapkan bantuan dan donasi dari saudara kaum muslimin dan muslimat , siapa lagi kalalu bukan kita yang peduli kepada sesama muslim, dengan saudara menjadi donatur yayasan kami, insya Allah amal, zakat, shodaqoh, serta infaq saudara tidak akan musnah begitu saja, karena dana dari saudara akan kami belanjakan untuk kepentingan diatas dengan pembukuan rapi dan sewaktu waktu bisa di audit maupun diperiksa kefalitan data baik keuangan maupun kegiatan yang kami lakukan.
Dalam menjalankan roda organisasi yayasan ini dikelola secara transparan dan dengan tenaga profesional sehingga mumungkinkan yayasan ini akan berjalan sesuai aturan agama dan hukum yang berlaku di Indonesia, juga si asuh oleh Ustadah Hani’ah Suwaji penasehat Prof. Dr M Ali Azis.
Semoga para donatur dan kaum muslimin dan muslimat maklum dan percaya apa yang kami lakukan hanya ingin mendapatkan ridlo Allah Swt, dan semoga amal, shodaqoh, dan zakat yang saudara titipkan ke yayasan kami, diterima Allah dan mendapat balasan yang lebih banyak Amiin ya robbal alamin.

Continue reading...

What is riddah?

Ada beberapa definisi :

Al-Kasani dari mazhab Hanafi berkata, "Adapun rukun Riddah adalah keluarnya perkataan 'kafir' dari lisan, yang sebelumnya beriman, sebab Riddah adalah rujuk (berpaling) dari keimanan." Ash-Shawi dari mazhab Maliki berkata, "Riddah adalah kafirnya seorang Muslim dengan perkataan yang terang-terangan, atau perkataan yang menuntut kekafirannya, atau perbuatan yang mengandung kekafiran." As-Syarbini dari mazhab Syafi'i berkata, "Riddah adalah putus dari Islam dengan niat atau perbuatan, baik mengatakan tentangnya dalam rangka menghina, membangkang ataupun meyakini." Al-Bahuti dari mazhab Hanbali berkata, "Murtad secara syariat adalah orang yang kafir setelah keislamannya, baik melalui perkataan, keyakinan, keraguan atau pun perbuatan."

Ringkasnya, Riddah adalah berpaling dari Islam, baik dengan keyakinan, perkataan ataupun perbuatan. Artinya, definisi ini sesuai dengan definisi iman, yaitu keyakinan dengan hati, perkataan dengan lisan dan perbuatan dengan anggota badan. Orang yang melakukan perbuatan riddah disebut murtad. Ad Dimyati, seorang ulama, dalam kitabnya Mafahim Aqidah Fil Islam menyebutkan bahwa riddah ada tiga macam, yaitu i’tiqod (keyakinan), perbuatan dan pernyataan.

Hukuman Bagi Orang yang Murtad
Seorang yang murtad menurut syariat Islam harus dibunuh dengan memenggal batang lehernya. Yang menghalalkan darahnya adalah kekafirannya, yang sebelumnya beriman. Mengapa hukuman seperti itu yang dijatuhkan atasnya? Syaikhul Islam Ibn Taimiyah memberikan jawaban, "Sebab bila si Murtad itu tidak dibunuh, maka orang yang masuk ke dalam agama ini akan keluar lagi darinya. Artinya, membunuhnya merupakan upaya menjaga pemeluk agama dan menjaga agama itu sendiri. Hal itu dapat mencegahnya dari pembatalan (keimanannya) dan keluar darinya." Sebagai konsekuensi dari hukuman tersebut, maka ia pun tidak dimandikan, tidak dishalatkan, tidak dikuburkan di pekuburan kaum Muslimin, tidak mewariskan ataupun mewarisi, bahkan hartanya menjadi harta Fai` yang diserahkan ke Baitul Mal kaum Muslimin.

Di antara sekian banyak dalil atas hukuman ini, adalah hadits, "Barangsiapa yang mengganti agamanya, maka bunuhlah ia." (HR. Al Bukhari)

Riddah ada 4 macam

1. Riddah dengan ucapan
• Seperti mencaci Allah atau rasulNya shallallahu ‘alaihi wassallam, atau malaikat-malaikatNya atau salah seorang dari rasulNya
• Mengaku mengetahui ilmu ghaib atau mengaku nabi atau membenarkan orang yang mengaku sebagai nabi
• Berdo’a kepada selain Allah atau memohon pertolongan kepadaNya

2. Riddah dengan perbuatan
• Seperti sujud kepada patung, pohon, batu, kuburan dan memberikan sembelihan untuknya
• Membuang mushaf Al-Qur’an ditempat-tempat yang kotor
• Melakukan sihir, mempelajari dan mengajarkannya
• Memutuskan hukum dengan selain apa yang diturunkan Allah dan meyakini kebolehannya

3. Riddah dengan I’tiqad (kepercayaan)
Seperti kepercayaan adanya sekutu bagi Allah atau kepercayaan bahwa zina, khamr dan riba adalah halal atau hal semisalnya yang telah disepakati kehalalan, keharaman atau wajibnya secara ijma’ (konsensus) yang pasti, yang tidak seorangpun tidak mengetahuinya.

4. Riddah dengan keraguan

Tentang sesuatu sebagaimana yang disebutkan diatas

*dari berbagai sumber*

Continue reading...

Senangkan Umat Dengan Berzakat

Zakat fitrah ataupun zakat harta hukumnya adalah wajib , sebagai mana firman Allah, “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan mendo`alah untuk mereka. Sesungguhnya do`a kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.(at-Taubah:103)
Selain zakat merupakan sarana mempererat hubungan kemanusiaan antara si kaya dan si miskin, ternyata bagi pelaku zakat banyak sekali keutamaan yang akan ia dapat dari Allah SWT, di antaranya: 1. Akan mendapatkan ampunan dan sorga, Firman Allah, “Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani Israil dan telah Kami angkat di antara mereka 12 orang pemimpin dan Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku beserta kamu, sesungguhnya jika kamu mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik sesungguhnya Aku akan menghapus dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai. Maka barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus".(QS. Al-Maaidah:12)
2. Akan mendapat pahala yang besar, firman Allah: “Tetapi orang-orang yang mendalam ilmunya di antara mereka dan orang-orang mu'min, mereka beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadamu (Al Qur'an), dan apa yang telah diturunkan sebelummu dan orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan yang beriman kepada Allah dan hari kemudian. Orang-orang itulah yang akan Kami berikan kepada mereka pahala yang besar.(QS. An-Nisaa’: 162)
3. Akan mendapat rahmat/kasih sayang Allah, firman Allah SWT: “Dan tetapkanlah untuk kami kebajikan di dunia ini dan di akhirat; sesungguhnya kami kembali (bertaubat) kepada Engkau. Allah berfirman: "Siksa-Ku akan Kutimpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami".(al-A’raaf:156)
4. Saudara sejati, sesuai firman-Nya: “Jika mereka bertaubat, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui.(at-Taubah:11)
5. Termasuk orang-orang pemakmur masjid, firman Allah: “Hanyalah yang memakmurkan mesjid-mesjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.(at-Taubah:18)
6. Akan mendapatkan kebahagiaan sejati, sebagai mana firman Allah:
(1). Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (2). (yaitu) orang-orang yang khusyu` dalam shalatnya, (3). dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, (4). dan orang-orang yang menunaikan zakat, (QS al-Mu’minuun:1-4)
Dan masih banyak lagi ayat-ayat yang menerangkan tentang manfaat bagi orang-orang yang berzakat serta banyak pula yang menerangkan tentang kengerian orang-orang yang meninggalkan zakat. Di al-Qur’an telah dijelaskan bahwa orang-orang yang kikir maka hartanya akan dikalungkan kelak di akherat dengan wujud api, iapun dicap sebagai pendusta agama serta ketika isra’ mi’roj Rosulullah Muhammad SAW melihat manusia-manusia yang perutnya sebesar rumah diseret-seret serta disiksa dengan penuh kepedihan dan ternyata ketika ditanyakan kepada Jibril, “Mereka itulah orang-orang yang enggan berzakat”. Harta kita yang sesungguhnya adalah harta yang telah diinfaqkan di jalan Allah, selebihnya mungkin ia akan meninggalkan kita atau kita yang lebih dahulu meninggalkan dunia, maka berbahagialah orang yang berzakat!

Continue reading...

contact

Hubungi :
Muhammad Rizal
Panti Asuhan Mitra Arafah
No rekening 0054545850
Jl Wonocolo Gg 8 no 32 Surabaya
Telp 031-8493665 / 085648736755

Continue reading...